Kamis, 23 Juni 2016

Analisis PHB(Penillaian Hasil Belajar).rev Kurikulum 2013







 









PELATIHAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN





MATERI PELATIHAN:
ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR
















DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016

ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR
A.   Konsep
1.    Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik mengandung makna pengukuran, penilaian dan evaluasi. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran. Sedangkan Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian.
2.    Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah sikap (spiritual dan sosial), ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun waktu tertentu.
3.    Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik mengetahui capaian pembelajaran (learning outcomes), memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar. Dalam pendidikan berbasis standar (standard-based education), kurikulum bebasis kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal yang menjadi batas ketuntasan belajar.
4.    Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
5.    Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/ bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam ranah sikap spiritual dan sikap sosial, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.
6.    Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
7.    Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
8.    Pengolahan hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik yang selanjutya digunakan untuk membuat laporan hasil belajar untuk disaampaikan kepada pihak-pihak terkait.
B.   Deskripsi
1.    Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.
2.    Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria. Acuan kriteria merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian baik secara individual, kelompok, maupun kelas. Bagi peserta didik yang berhasil dapat diberikan program pengayaan sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara individual maupun kelompok. Program pengayaan merupakan pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
3.    Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk ranah pengetahuan dan ranah keterampilan menggunakan skala penilaian 0 - 100, sedangkan skala penilaian untuk ranah sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).Penilaian ranah sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan oleh wali kelas, guru BK, guru Pendidikan Agama dan Budi pekerti serta guru PPKn. Sedangkan penilaian sikap spiritual dan sosial oleh guru mata pelajaran lainnya,merupakan bahan masukan bagi wali kelas untuk menentukan deskripsi akhir.
4.    Penilaian Ranah Sikap
Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter peserta didik (attitude)terkait dengan pengembangan karaker bangsa, yang dilaksanakan selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi yang dicatat dalam buku jurnal, mencakup catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record) dan informasi lain yang valid dan relevan. Catatan jurnal hanya diberikan kepada siswa yang memperlihatkan sikap sangat baik dankurang baik, bagi siswa yang tidak tercatat dalam jurnal, berarti sikapnya baik.
Penilaian sikap oleh guru mata pelajaran (Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn) diperkuat dengan penilaian diri dan penilaian antar teman.Penilaian diri dan penilaian antar teman yang dilakukan oleh siswa sebagai penunjang yang sifatnya untuk konfirmasi terhadap penilaian guru mata pelajaran.Hasil penilaian sikap oleh guru mata pelajaran, guru BK dan atau penilaian diri dan antar teman diserahkan ke wali kelas, yang selanjutnya diolah menjadi deskripsi sikap yang dituliskan dalam raport.
 
Gambar 1. Skema Penilaian Sikap.
Pada awal tahun pembelajaran satuan pendidikan mengembangkan instrumen penilaian sikap yang akan digunakan di tingkat satuan pendidikan berdasarkan sikap spiritual dan sikap sosial yang akan dikembangkan di sekolah.
Berikut contoh indikator-indikator umum sikap sosial.
a.      Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Indikator jujur antara lain:
1)    tidak berbohong;
2)    tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
3)    tidak plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber);
4)    mengungkapkan perasaan apa adanya;
5)    menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan;
6)    membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya, dan
7)    mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
b.     Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Indikator disiplin antara lain:
1)    datang tepat waktu;
2)    patuh pada tata tertib atau aturan bersama/satuan pendidikan, dan
3)    mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.
5.    Penilaian Ranah Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian ketuntasan belajar siswa dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran yang dilaakukan.Penilaian ranah pengetahuan dilakukan melalui berbagai teknik antara lain tes tertulis (pilihan ganda beralasan, isian), tes lisan, penugasan dan portofolio. Pemilihan teknik penilaian harus disesuaikan dengan karakteristik KDyang akan dinilai.
 
Gambar 2.Teknik Penilaian Pengetahuan.
Langkah awal untuk menilai pengetahuan adalah membuat indikator pencapaian komopetensi (IPK) dari KD yang akan disusun soal evaluasinya, kemudian menentukan teknik penilaiannya. Berdasarkan indikator tersebut selanjutnya dikembangkan kisi-kisi soal seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Contoh Kisi-Kisi, Soal Pengetahuan, Kunci Jawaban, dan Cara Pengolahan Nilai
Mata Pelajaran: Simulasi Digital
KD 3.1  Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan perangkat lunak pengolah informasi.
Kompetensi Dasar
Indikator
Indikator Soal
Jenis Soal
Soal
3.1 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).
1.   Menerangkan komunikasi daring asinkron.
2.   Menerangkan komunikasi daring sinkron.
3.   Menerangkan kewargaan digital.
4.   Menerapkan komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron.
1.  Siswa dapat menerangkan komunikasi daring asinkron.
2.  Siswa dapat menerangkan komunikasi daring sinkron.
3. Siswa dapat menerangkan kewargaan digital.
4.  Siswa dapat menerapkan komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron.
Tes tulis
1.   Jelaskan konsep komunikasi daring asinkron!
2.   Jelaskan konsep komunikasi daring sinkron!
3.   Jelaskan pengertian kewargaan digital!
4.   Uraikan contoh warga digital dalam berkomunikasi daring asinkron!
Kunci Jawaban Soal:
1.  Komunikasi daring tak serempak atau asinkron adalah komunikasi menggunakan perangkat komputer dan dilakukan secara tunda.
2.  Komunikasi daring serempak atau sinkron adalah penggunaan komputer untuk berkomunikasi dengan individu lainnya pada waktu yang sama melalui bantuan perangkat lunak.
3.  Warga digital adalah orang yang sadar tentang hal yang baik dan hal yang kurang/tidak baik, menunjukkan kecerdasan perilaku teknologi, dan membuat pilihan yang tepat ketika menggunakan teknologi.
4.  Jenis komunikasi asinkron antara lain e-mail, forum, blog, jejaring sosial (social network) dan website.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
1.  Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban
2.  Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
3.  Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
4.  Nilai 1 :jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban
Contoh Pengolahan Nilai
IPK
No Soal
Skor Penilaian 1
Nilai
1.
1
3
Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK
(13/16) * 100 = 81,25
2.
2
3
3.
3
4
4.
4
3
Jumlah























6.    Penilaian Ranah Keterampilan
Penilaian keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar, dan mengomunikasikan yang lebih dominan pada kemampuan mental (berpikir). Sedangkan untuk keterampilan kongkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat. Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui kinerja, produk, proyek dan portofolio.
 
Gambar 3. Teknik Penilaian Keterampilan.
Sebagaimana pengetahuan, penilaian keterampilan diawali dengan penyusunan IPK, yang dilanjutkan dengan penentuan teknik penilaian, dan penyusunan instrument penilaian. Contoh instrument penilaian keterampilan tertera pada Tabel2.


Tabel 2. Contoh Instrumen Penilaian Keterampilan.
Mata Pelajaran: Simulasi Digital
KD 4.2  Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan perangkat lunak pengolah informasi.

IPK
Kategori
1
2
3
4
Menyiapkan perangkat komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh.

Tidak dapat Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Membuat akun di Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan chatting sesuai yang dicontohkan.
Terdapat kesalahan >1 dalam Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Membuat akun di Gmail sesuai yang dicontohkan, Mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan chatting sesuai yang dicontohkan.
Terdapat 1 kesalahan dalam Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Membuat akun di Gmail sesuai yang dicontohkan, Mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan chatting sesuai yang dicontohkan
Tepat dalam membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai yang dicontohkan Guru, Membuat akun di Gmail sesuai yang dicontohkan, Mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan chatting sesuai yang dicontohkan.
Tidak dapat Menunjukkan hasil mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan aktivitas chatting sesuai yang dicontohkan.
Terdapat kesalahan >1 dalam Menunjukkan hasil mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan aktivitas chatting sesuai yang dicontohkan.
Terdapat 1 kesalahan dalam menunjukkan hasil mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan aktivitas chatting sesuai yang dicontohkan.
Tepat dalam menunjukkan hasil mengirim e-mail sesuai yang dicontohkan, Melakukan aktivitas chatting sesuai yang dicontohkan.
Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas

Tidak dapat Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai dengan job sheet (tugas), Membuat akun di Gmail dengan job sheet (tugas), Mengirim e-mail dengan job sheet (tugas), Melakukan chatting dengan job sheet (tugas).
Terdapat kesalahan >1 dalam Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai dengan job sheet (tugas), membuat akun di Gmail dengan job sheet (tugas), mengirim e-mail dengan job sheet (tugas), melakukan chatting dengan job sheet (tugas).
Terdapat 1 kesalahan dalam Membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai dengan job sheet (tugas), Membuat akun di Gmail dengan job sheet (tugas), Mengirim e-mail dengan job sheet (tugas), Melakukan chatting dengan job sheet (tugas).
Tepat dalam membuka perambah dan membuka situs Gmail sesuai dengan job sheet (tugas), membuat akun di Gmail dengan job sheet (tugas), mengirim e-mail dengan job sheet (tugas), melakukan chatting dengan job sheet (tugas).
Tidak dapat menunjukkan hasil mengirim e-mail dan melakukan aktivitas chatting.
Terdapat kesalahan >1 dalam menunjukkan hasil mengirim e-mail, melakukan aktivitas chatting.
Terdapat 1 kesalahan dalam Menunjukkan hasil mengirim e-mail, melakukan aktivitas chatting.
Tepat dalam menunjukkan hasil mengirim e-mail, Melakukan aktivitas chatting.

7.    Ketuntasan
Kriteria ketuntasan hasil belajar diperlukan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar peserta didik.Penentuan ketuntasan hasil belajar dilakukan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan.Nilai ketuntasan minimal untuk KD pengetahuan dan KD keterampilan pada mata pelajaran kelompok A, B dan C1 adalah 60 dengan mempertimbangkan faktor Intake, tingkat kesulitan/kompleksitasKD dan daya dukung sedangkan untuk sikap spiritual dan sikap sosial adalah baik (B).Satuan pendidikan dapat menentukan nilai ketuntasan minimal diatas nilai ketuntasan minimal yang ditentukan pemerintah, melalui proses analisis kondisi sekolah. Adapun penilaian untuk mata pelajaran kelompok C2 dan C3 (paket keakhlian) mengacu pada tuntutan kriteria dari KD yang berlaku di dunia kerja yaitu minimal memuaskan (satisfaction) yang di dalam pedoman penilaian SMK dilambangkan dengan nilai “70”.
8.    Remedial dan Pengayaan
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar wajib mengikuti kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar dan memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang telah ditetapkan dapat diberikan pengayaan dan pendalaman materi.
C.   Latihan
Buatlah instrumen dan penentuan nilai untuk melakukan pengukuran pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan berdasarkan KD dari mata pelajaran yang Saudara ampu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar